Kiai Said Sayangkan Masjid dan Shalat Jumat Ikut Terpolitisasi
Jakarta, Rumah Baca Orid
Aksi atau demo 313 yang digagas Forum Umat Islam (FUI) akan dimulai dengan pelaksanaan shalat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta. Rencananya, demo itu akan dilaksanakan Jumat, (31/3) besok.
Setelah itu, peserta demo akan melakukan jalan santai ke Istana Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Demo 313 itu menuntut agar presiden mencopot jabatan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama karena dinilai tersandung kasus penistaan agama.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahldtul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menilai, shalat Jumat yang dilakukan di masjid-masjid dengan tanpa motif politik saja belum tentu diterima oleh Allah SWT.
“Apalagi shalat Jumat tujuannya (karena) politik,” terang Kiai Said.
Ia mengatakan, masjid itu adalah tempat ibadah bagi umat Islam dan tidak semestinya digunakan untuk tujuan-tujuan politik. Menurutnya, mereka yang melakukan hal itu adalah orang yang kurang mendalam memahami agama. Ia sangat menyesalkan pihak-pihak yang mencampuradukan agama dengan politik.
“Tidak ada politik di dalam agama dan tidak ada agama di dalam politik. Karena yang mengatasnamakan agama untuk alat politik itu rawan penyimpangan,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan negara Madinah yang dibangun Nabi Muhammad itu adalah negara berdasarkan kesepakatan bersama dan negara yang menjunjung tinggi hukum, bukan negara Islam.
“Platform negara Madinah adalah semua sama di mata hukum,” jelasnya.
Ia meminta kepada semua elemen untuk menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Berdemokrasi harus bebas, rahasia, dan jujur. Tidak ada kawal-kawalan. Tidak ada intimidasi,” tandasnya. (NU Online)