Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Subsidi Elpigi Tepat Sasaran


Sumenep, Rumah Baca Orid

Selama ini, penyaluran subsidi gas elpigi 3 Kg diduga tidak tepat sasaran. Hal tersebut mengundang perhatian banyak pihak. Pemerintah pun diminta untuk membenahi segala hal teknis yang berkaitan dengan penyalurannya.

Ahmad Siddiq, selaku Majelis Pembina Rumah Baca ID, saat dimintai komentarnya, Sabtu, (11/3/2017), mengatakan, selama ini pemerintah selalu lemah dalam hal monitoring dan lamban dalam evaluasi program bersubsidi.

“Dugaan salah sasaran subsidi bukan hanya kali ini saja menguat ke publik. Mulai dari Bahan Bakar Minyak (BBM), Listrik, Gas dan lain-sebagainya”. Ungkapnya.

Siddiq melanjutkan, hal tersebut terjadi karena ketidak-konsistenan pemerintah dalam merencanakan program subsidi yang berintegritas dan tepat sasaran.

“Lemahnya struktur informasi publik menjadi salah satu faktor dominan penyebab dari kekacauan program subsidi pemerintah”. Terangnya.

Faktor lainnya, lanjut siddiq, adalah tingkat kesadaran masyarakat terhadap angka miskin dan kaya.

“Artinya, dengan penduduk yang mayoritas ekonomi kelas menegah ke bawah, ikut dimanfaatkan oleh kalangan ekonomi kelas menengah ke atas untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya”. Tegasnya.

Akhirnya, kesenjangan ekonomi sangat terlihat jelas, yang kaya ikut menikmati subsidi yang pada dasarnya tertuju pada masyarakat miskin. “Oleh karenanya, pemerintah harus sudah mengkaji ulang program-program subsidi yang sedang dijalankan”. Tambahnya.

Perlu diketahui, seperti pernyataan Presiden Jokowi beberapa bulan lalu, yang menyebut penyaluran elpiji 3 kg tidak tepat sasaran. Seperti dilansir dari Kompas.com Jumat, (13/1/2017).

“Info yang saya terima, lebih dari 65 persen subsidi energi dalam bentuk elpiji 3 kilogram juga dinikmati oleh rumah tangga yang tidak layak menerima”. Ucapnya. (Va)