Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buwas Sebut Narkoba di Indonesia Dikendalikan Oleh 72 Jaringan


Jakarta, Rumah Baca Orid

Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso menyebut narkoba yang ada di Indonesia berasal dan 11 negara. Setidaknya ada 72 jaringan yang mengendalikan narkoba itu.

“Ada narkoba dari 11 negara yang dikendalikan 72 jaringan,” kata Budi di acara Mukernas PPP, Ancol, Jakarta Utara, seperti dilansir MTVN, Kamis 20 Juli 2017.

Jaringan itu memanfaatkan pelabuhan tikus dan bekerja sesuai hukum ekonomi, supply and demand. Artinya, permintaan narkoba di Indonesia sangat banyak. Hal itu diperparah dengan adanya jaringan narkoba di lembaga pemasyarakatan (lapas).

Budi belum bisa mengungkap aktor di balik jaringan narkoba lapas. BNN masih memantau pergerakan di lapas.

“Kita belum bisa memetakan siapa saja jaringan itu. Nanti bisa diketahui kalau ada pengungkapan dan ini (pelaku) satu jaringan atau tidak. Termasuk menelusuri TPPU (tindak pidana pencucian uang),” katanya.

Otoritas Tiongkok memberi informasi ada 250 ton sabu dan 1.097,6 ton bahan pembuatan obat, atau prekursor ke Indonesia. Produk Tiongkok itu masuk pada 2016 dan sudah disebarkan.

Parahnya, tidak ada data obat-obatan terlarang yang keluar dari Indonesia. Kesimpulannya, semua telah habis terpakai. Budi mengimbau semua pihak paham masalah bahaya narkoba.

Peringati HANI, Bupati Kukuhkan Anggota Baanar Jadi relawan BNN

Tiongkok menjadi negara utama pemasok sabu, sementara 10 negara di regional Afrika dan Eropa mayoritas sebagai penyedia narkoba jenis lain. Seperti ekstasi, heroin dan kokain.

“Kita sulit menghambat karena kondisi geografis Indonesia yang sulit diawasi. Narkoba itu masuk melalui 2 negara yang dijadikan tempat transit, yakni Malaysia dan Singapura,” kata mantan Kepala Bareskrim Polri itu.