Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pilgub Jatim


MENJELANG
Pimilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018, beberapa tempat di pelosok pedesaan dan perkotaan ramai dengan pendirian posko-posko relawan dan tim pemenangan masing-masing bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Selain tim yang terdiri dari elit partai politik, banyak relawan dari masing-masing bakal pasangan calon juga memadati tempat-tempat strategis untuk melakukan konsolidasi pemenangan dari pasangan yang akan mereka dukung.

Pesta demokrasi lima tahunan yang akan memilih dan menentukan pemimpin Jatim untuk periode lima tahun kedepan sebenarnya ditentukan saat masyarakat sebagai pemilih berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada masing-masing RT/RW yang telah ditentukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Suara yang diberikan masyarakat/pemilih dengan hitungan menit itu akan menentukan arah dan kebijakan pemerintahan Jatim untuk waktu lima tahun kedepan. Masyarakat sebagai penentu, tentu harus sadar dan mampu mempertanggung jawabkan pilihannya pada saat mencoblos masing-masing pasangan gubernur dan wakil gubernur-nya nanti.

Masyarakat dituntut untuk cerdas dalam menentukan calon pemimpinnya. Sebab, kemajuan dan masa depan Jatim akan ditentukan oleh masyarakat sendiri dengan memilih calon pemimpinnya di pemerintahan. Paling tidak, masyarakat memiliki ukuran jelas dan melihat track record atau rekam jejak dari masing-masing pasang bakal calon yang akan berkompetisi merebut tampuk kepemimpinan Jatim lima tahun kedepan nanti.

Dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat sebagai semboyan demokrasi agar benar-benar memberikan pengaruh yang besar demi terciptanya kesejahteraan masyarakat Jatim untuk dapat tercapai. Sebab, intisari demokrasi adalah rakyat yang berkuasa -seharusnya demikian-, bukan kelompok atau milik individu, melainkan milik rakyatlah kekuasaan yang sebenarnya dengan memberikan pilihannya pada pesta demokrasi melalui pemungutan suara secara demokratis untuk menentukan wakilnya di pemerintahan.

Barangkali ada beberapa poin penting untuk diingat dan bahkan dicatat oleh masyarakat jatim menjelang pilgub Jatim 2018. Adalah tentang janji politik saat kampanye dilangsungkan oleh masing-masing bakal calon yang akan berkompetisi. Karena dengan mencatat janji politik dari masing-masing bakal calon peserta pilgub, masyarakat dapat mengingatkan pemimpinnya dalam menjalankan roda kepemerintahan saat terpilih kelak.

Dengan mencatat janji politik dari masing-masing bakal calon, akan memudahkan masyarakat/rakyat yang telah memberikan kepercayaannya kelak saat pesta demokrasi dilangsugkan. Ketika pemimpin/pemerintah mulai lupa, barangkali bisa diingatkan. Ketika pemerintah khilaf, barangkali mampu dikritisi dengan menagih janji-janji yang telah dijamin oleh masing-masing calon gubernur dan wakil gubernur saat kampanye dilangsungkan.

Tentu dengan mencatat setiap janji politik dari masing-masing calon, rakyat yang memiliki hak memilih dan menentukan pemimpinnya kelak dapat menagih setiap janji politik yang telah dijamin saat kampanye maupun saat debat kandidat dilangsungkan. Sebagai masyarakat dan pemilih cerdas, tentu itu akan dilakukan. Mengingat, rakyat yang memiliki kekuasaan sebenarnya dalam sistem demokrasi.

Masyarakat wajib mengenali setiap visi dan misi dari masing-masing calon. Selain itu, masyarakat juga bersedia untuk tidak mau ketika diiming-imingi imbalan atau uang (money politik). Itu harus dilakukan untuk menghindari musabab dalam melaksanakan tugas pembangunan yang akan menjadi tanggung jawab pemimpin pemerintah kelak saat terpilih, sehingga pemimpin terpilih mampu menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan koridor demokrasi dan membawa perubahan ke arah pembangunan yang lebih baik tentunya.

Pilgub Jatim 2018 harus dilaksanakan sesuai dengan peruntukannya, yakni memilih dan menetukan pemimpin Jatim untuk lima tahun kedepan secara Luber. Sesuai asasnya, Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia (Luber) merupakan dasar dalam membangun keadilan serta cita-cita bersama untuk Jatim lebih baik tentunya.

Oleh sebab itu, masyarakat wajib cerdas menentukan setiap keputusannya untuk memilih dan menentukan calon pemimpin Jatim pada pilgub Jatim 2018 nanti. Sebab, keputusan mayoritas akan sangat menentukan Jatim lima tahun kedepan akan menjadi lebih baik atau lebih buruk. Ya, lebih baik atau lebih buruk. Ingat dan catatlah! (*)

*Ahmad Fairozi, Pendiri Rumah Baca Indonesia (Rumah Baca ID).