MPR Dorong Perpustakaan di Indonesia Berbasis e-Book
Jakarta, Rumah Baca Orid
Untuk memanfaatkan bonus demografi dalam menjadikan Indonesia sebagai 5 besar kekuatan ekonomi dunia, yang perlu dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Sebelum bisa bersanding dengan China, Amerika Serikat, India, dan Jepang, Indonesia harus sukses melewati bonus demografi seperti Korea Selatan dan Jepang.
Baca: Duh! Banyak Sekolah Abaikan Program GLS dari Disdik
Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR, Mahyudin, saat memberi pengantar dalam acara bedah buku Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat yang digelar di Perpustakaan MPR, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Kamis, 2 Agustus 2018. Buku yang dibedah yakni Become a Great Awareness Person karya Ade E Sumengkar dan Love and Fear karya Wisnu Prayudha.
“Mereka (Korea Selatan dan Jepang) berhasil meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” kata Mahyudin seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Agustus 2018.
Dalam kesempatan itu Mahyudin mengungkapkan peran buku dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Dia mengatkan, buku yang bagus akan turut menggugah kesadaran dan motivasi masyarakat.
“Kita membutuhkan buku yang bagus agar mampu menggugah kesadaran dan motivasi untuk membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan visioner. Literatur yang bagus akan menghasilkan wawasan yang luas dan cerdas,” imbuh dia.
Di era teknologi informasi yangh semakin maju, dirinya berharap para penulis tidak hanya memproduksi buku secara manual namun juga perlu dibuat dalam bentuk e-book. Cara seperti itu dinilainya akan memudahkan orang membaca. Ia mengatakan, kehadiran e-book tak perlu dikhawatirkan akan membuat minat baca masyarakat menjadi menurun.
Ia mencontohkan perpustakaaan di negara-negara maju yang telah mulai menggunakan format e-book. “Perpustakaan di sini juga harus seperti itu. Jadi tak hanya buku manual saja,” ucap dia.
Diakuinya, bangsa Indonesia kaya dengan sumber daya alam. Namun hal itu bukan menjadi jaminan kemakmuran. “Banyak negara yang sumber daya alamnya melimpah namun hancur akibat perpecahan dan perang,” ungkapnya.
Sebaliknya, ada negara yang memiliki sumber daya sedikit, namun mereka bisa makmur. Menurutunya hal itu bisa terjadi karena mereka memiliki sumber daya manusia yang bisa diandalkan. (detik.com/va)