Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Semilir, Atmosfer di Tiga Benua Indonesia


DI MADURA
, ku terlahir pilu
Saat itu, badai sedang bergemuruh
Aku berdiri, namun tak lari
Gelombang di lautan seakan menghadang
Ku terus tapaki, namun tak pergi
Mentari cemburu terhadapku hingga layu.

Dimanakah aku harus mencari
Hingga Ku temukan jati diri.

Surabaya, kota beragam warna, duka, suka cita
Terhampar bagai gurun sahara
Namun, ku masih kebingungan
Seakan tak ada tanda tujuan.

Dimanakah aku harus mencari
Hingga Ku temukan jati diri.

Ku temukan kota malang
Walau sering terbenam
Harapan takk ingin melayanag
Di kalbu terus bersemayam.

Kemanakah harus ku pergi
Untuk mewujudkan mimpi. (*)

Surabaya, 25 juli 2018

*Faruq Bytheway, Mahasiswa di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Sedang mengabdi di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).