Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Separas Cahaya


Cahaya.
Iya, Cahaya itu
Cahaya yang lebih terpancar dari terik matahari di siang bolong.

Iya, Cahaya itu
Cahaya yang tak aku duga sudah terpesan oleh rahwana
Sehingga meronanya tak tertolong.

Jangan Pergi!
Tetaplah diam di tempat yang kau singgahi, karena yang butuh pancaroba senyummu
Pengganti dalam Kalbu.

Cuaca Seakan mendung
Tapi tetaplah cerah dengan Kilaumu yang kau dukung.

Biarlah
Ku biarkan kau berlalu terlebih dahulu. Namun, aku akan tetap disini menatap Banyangmu yang semput aku lamuni. (*)

Unitri, 17 September 2018.

*Faruq Bytheway, Mahasiswa di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Sedang mengabdi di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).