Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi-puisi Syafiq Rahman

Syafiq Rahman. (Dokpri)

Kalau Aku Jatuh Cinta Padamu

;Pp Mlyh

Padamu dik,
Ajarkan aku bagaimana merawat waktu
Hari demi hari kubaca wajahmu dengan hati yang lapar
Tidak mampu memberi jawaban perasaan

Kala aku jatuh cinta padamu
Sekali lagi ajari aku bagaimana merawat kebahagiaan
Sebab jalan menuju rindu masih Panjang
Mengurung tubuhku di penjara kesepian

Padamu dik,
Jika benar cintaku telah berlabuh ke hatimu
Senantiasa mawar yang aku tanam di halaman
Akan mekar dan selalu tumbuh
Sebagai lambang bukti kesetiaanku.

Yogyakarta, 1 Desember 2022

Perempuanku
; Pp Mlyh

Yang ditulis penyair kala hujan adalah kesedihan
Ritmis tangis yang jatuh ke laut
Membentuk muara duka para nelayan

Engkau perempuanku
Kerap ku eja namamu dalam doa
Membuka tabir langit pertama
Dengan tangis yang tumpah pada gelar sajadah

Dalam harap
Cintaku tak pernah ragu
Apalagi mengugu
Bahwa atas nama engkau
Kelakianku ada

Yogyakarta, 2 Desember 2022

Akan Tiba Saatnya
;Pp Mlyh

Kita pun memulai pertemuan
aku mengantarmu ke kota impian
di mana muasal kebahagiaan ini lahir,
dalam ingatanku, engkau adalah kekasihku
di masa lalu

akan tiba saatnya
kita akan melihat corak luka di kota ini
kau mesti tabah mendengar jerit seorang perempuan
yang telah kehilangan keperawanannya.

ketika senja, debu-debu kekhawatiran
akan merasuk dalam tubuh kita
saling mempertanyakan keabadian

dalam mimpi-mimpi kita
aku dan kau dipertemukan
kau menggenggam harapan
dan aku dengan sepotong kenangan.

Yogyakarta, 3 Desember 2022

Darimu Aku Paham#1

Darimu aku paham Pop,
Bahwa rinduku meski dibunuh
Ia tak akan pernah mati-mati!.

Yogyakarta, 2022

Darimu Aku Paham#2

Darimu aku paham, Pop
Tentang jejak dan jarak
Tentang angan dan ingin
Tentang tatap dan harap
Waktu mengajariku cara mencintaimu.

Yogyakarta, 2022

*Syafiq Rahman, lahir di Sumenep, Madura. Merupakan mahasiswa Uin Suka (Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga), fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Menulis Cerpen, Puisi dan Esai. Bergiat di komunitas Majlis Sastra Mata Pena (MSMP).