Puisi Rodinatul Munawaroh, Burung dalam Sangkar Emas Raja
Rodinatul Munawaroh. (dokpri) |
Kepada Awan si pembawa ketenangan
Kepada Surya si pembawa kehangatan
Kepada Purnama si pembawa keindahan
Dan kepada Angin si pembawa kenyamanan
Sudahkah kau lihat Si Burung dalam sangkar emas Raja?
Kisahnya abadi dalam aksara
Padahal pilunya bak tersesat dalam belantara
Nasibnya malang, terkurung dalam nestapa
Sudahkah kau lihat Si Burung dalam sangkar emas Raja?
Mimpinya hanya sederhana
Cukup mengepakkan langit menikmati langit berawan
Cukup menikmati arunika dengan kicauan merdunya
Cukup menikmasi aurora dipembukaan petang malam
Dan cukup singgah dalam sangkar serat ilalang bersama kawanan
Namun, tahukah hai Si Burung dalam Sangkar emas Raja?
Dunia tak seindah lukisan istana
Dunia luar tak semakmur baginda
Terkadang, luka harus ditempa bagai baja sebelum menjadi senjata
Bagai kapak harus diasah sebelum tajam dan berguna
Semua alur punya luka, hai Si Burung dalam sangkar emas Raja
Tak semudah membuka pintu lalu keluar tanpa aba-aba
Terbang bebas dengan tawa tanpa tahu bahagia punya masa
Terus melaju tanpa tahu kau punya batas untuk kandas
Hai Si Burung yang ingin bebas dari Sangkar emas Raja
Siapkan dulu sayapmua
Lihatlah dulu bawahmu
Sudahkah kau tahu seberapa kuat bekal terbangmu nanti?
Sudahkah kau tahu seberapa dalam kau akan jatuh
Jika kau memaksa terbang terlalu tinggi tanpa persiapan diri?
Malang, 2023
*Rodinatul Munawaroh, Lahir di Pemalang, 7 Maret 2004. Hobby menulis hanya sekedar untuk mengisi waktu luang sejak masa pandemi ketika masih menjadi Santri sekaligus Siswa di YPI Minhajut Tholabah, Purbalingga-Jawa Tengah. Namun ternyata, ketagihan sampai sekarang. Selain itu juga perempuan pecinta alam dan sekarang tengah menjadi mahasiswa Biologi di salah satu Universitas di Kota Malang.