Filosofi Kopi
Ketika malam mulai berhenti, hampir tengah malam menjelang, aku duduk di sudut kedai kopi,
Aroma kopi yang menggoda, membuat hatiku tenang dan nyaman, seperti oase di tengah padang pasir, menyegarkan jiwa yang lelah.
Setiap tegukan membangunkan jiwa, membangkitkan semangat yang telah terlelap, aroma yang menggoda mempesona hati, menyiratkan arti hidup yang berarti.
Pahit yang terasa di lidah, menyiratkan makna yang dalam, seperti kehidupan yang keras, namun penuh dengan makna yang bermakna. menjadikan diri ini semakin tabah, menyadarkan bahwa hidup tak selalu manis, namun tetap terus berjuang, tak pernah menyerah.
Dalam setiap detik, tersemat cerita dan pengalaman hidup, tentang perjuangan dan keberhasilan, tentang cinta dan kehilangan.
Kau menjadi teman setia, di setiap kesedihan dan kebahagiaan, mengajarkan arti kesabaran dan kegigihan, menyemangati dan memberikan inspirasi.
Terima kasih, dirimu seakan menjadi teman, yang selalu ada dan setia menemani, di malam yang sunyi dan hampa, selalu menghibur hati.
Surabaya, 2023
*Muhammad Dzunnurain, Kelahiran Kota Keris Sumenep, 30 Juni 2003. Mahasiswa biasa saja menghabiskan waktu dengan membaca. Salah satu karya Puisi, Opini dan Esai pernah di muat di media online dan cetak di antaranya Majalah Sidogiri Edisi 179, Warta Ubaya Edisi 335, Antologi Puisi “Patah”(2022), NegeriKertas(2022), Nolesa.com(2022), RumahBacaTv(2022), RumahLiterasiSumenep(2022), Kompasiana(2022), Koran Harian Bhirawa(2022), TirasTime(2022), Idestra(2023), RiauSastra(2023),TerminalMojok(2023),Ngewiyak(2023).Bisa menghubungi langsung lewat surel muhammaddzunnurain63@gmail.com