Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menggali Cerita di Tanah Rantau


TANAH
rantau tidak hanya punya cerita tentang perjalanan seorang musafir, perjuangan manusia dalam mencari rezeki dengan berdangan atau bekerja, pengorbanan seorang pemuda yang mencari ilmu, melainkan ada banyak kisah yang tersimpan di dalamnya dan sangat indah jika dikuak dalam sebuah cerita seperti puisi juga cerita narasi.

Air mata pejuang, air mata pengorbanan, dan air mata yang menjadi penguat para perantau yang harus bertahan hingga ia menemukan apa yang ia cari di tanah keterasingan itu sendiri, hingga pulang ke kampung halaman membawa oleh-oleh yang berarti.

Dalam buku ke-3 dari Rara Zarary (Hujan & Senja Tanah Rantau), menguak secara dinamis perjalanan perantau yang menyeberangi suka-duka, luka-bahagia, dan segala tantangan yang harus dihadapi dengan cara bijkasana. Dalam buku itu tersusun puluhan puisi yang bercerita secara detail bagaimana nasib anak rantau, juga kondisi kota asing tersebut. Selain itu, Rara juga menggambarkan bagaimana pulau asalnya yang begitu kaku hingga ia lebih memilih kota baru untuk berjuangnya.

Salah satu puisinya adalah tentang perempuan Madura yang akhirnya berbicara tentang mitos, tradisi, dan ketakutan lain yang dililit pada diri perempuan hingga saat ini. Disisi lain, dia juga bercerita dalam sebuah puisi tentang terkatung-katungnya nasib perantau yang akhirnya mencintai tanah rantaunya dari pada pulaunya sendiri. Meski dia sendiri meyakini, bahwa suati saat ia akan kembali ke pulau kelahirannya sendiri.

Buku berhalaman 109 ini diakui sudah mampu memberi kontribusi bagi sastra Indonesia era ini. Diksi sederhana yang tersusun sangat sarat makna. Tidak hanya kalangan remaja atau mahasiswa perantau yang berminat membaca, melainkan masyarakat yang masih diam manis di pulau kelahiran juga terhipnotis dengan manisnya cerita yang tersaji dalam buku ini. Buku yang memberi energi, inspiratif, dan mengobati dahaga ini sangat cocok untuk dibaca para pejuang terutama perantau yang memiliki kisah suka – duka untuk mencari obat paling mujarab.

Hujan & Senja Tanah Rantau, ditulis dengan sederhana oleh Rara Zarary. Gadis kelahiran April dari pulau Madura. Gadis yang belajar menciptakan syair ini sudah memiliki tiga buku puisi dan cerita narasi, yaitu : Menghitung Gerimis, Hujan Terakhir, serta Hujan & Senja Tanah Rantau. Penulis masih muda dan diakui pemilih diksi bermakna ini kali ini masih tinggal di kota Malang dan berjuang untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Selamat membaca, buku inspiratif yang tak pernah lekang dari makna. (*)

*Ahmad Fairozi, Pendiri Rumah Baca Indonesia (Rumah Baca ID).


buku-hujan-dan-senja-tanah-rantau
Data Buku
Judul: Hujan dan Senja Tanah Rantau
Penulis: Rara Zarary
Peresensi: Ahmad Fairozi
Penertbit: Pustaka Senja
Cetakan: I, April 2016
Tebal: x +109 Hal
ISBN: 978-602-7731-52-3