Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RTK Momen Memperbaiki, Bukan Menyombongkan Organisasi


Oleh: Rifqan Achmad Zarnoeji*

Selama beberapa tahun terakhir, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Country Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang mengalami dinamika organisasi yang luar biasa. Ruang lingkup kaderisasi, gerakan dan komitmen kader menjadi tantangan yang luar biasa hebatnya melanda singgasana Country hingga saat ini. Dan hal tersebut sekaligus menjadi kegelisahan saya sebagai bagian dari ruang lingkup tadi.

Sebentar lagi, PMII Country Unitri Malang akan melaksanakan agenda tahunan yang katanya sangat “Sakral” dalam regenarasi kaderisasi, yakni momentum Rapat Tahunan Komisariat (RTK) yang menjadi forum tertinggi di lingkungan PMII Country Unitri Malang. Namun, saya sebagai kader sekaligus bagian dari ruang lingkup PMII Country Unitri Malang akan mempertanyakan kembali “kesakralan” momen tahunan tersebut. Pasalnya, beberapa tahun terakhir, dinamika yang berkembang menjadi jauh dari dinamika yang seharusnya dimiliki dan diperankan oleh organisasi, entah apa dan mengapa, saya juga kurang paham, intinya, berada pada tingkat “genting”, menurut saya.

Baca: PMII Sebagai Penguat Disiplin Nilai dan Kepemimpinan

Kegentingan yang sedang berlangsung tidak boleh berlalu-lalu, harus ada perbaikan demi keberlangsungan PMII Country Unitri Malang dimasa mendatang. Keadaan yang tak kunjung membaik harus didobrak dengan keluar dari zona nyaman yang menjadi kebiasaan kader selama ini. Itu mengapa saya menulis pendapat ini, karena saya gelisah dan prihatin dengan berbagai dinamika dan keadaan yang sedang berlangsung.

Saya harap Country segera membaik, tidak selalu terjadi permainan petak umpet kader yang tak bermutu, Country harus jauh menatap masa depannya, bukan hanya bertengkar dan bercekcok di media sosial, harus ada peran konkret yang menjadi teladan, bukan momok menyeramkan seperti yang kalian umbar saat ini. Itulah seharusnya tugas menjadi kader Country, harus betah duduk dan berdiskusi bersama dengan waktu yang cukup lama, bukan menjadi kader abangan rasa anggota yang munculnya hanya setahun sekali.

Saya hanya bisa berharap, ya.. hanya bisa berharap melihat Country masa depan penuh dengan dinamika yang membangun organisasi menjadi sangat dinamis dan sangat bermanfaat, bukan hanya menjadi manfaat yang bersifat “momentum” dengan beberapa kali terjadi selama satu tahun.

Karena, bagi saya hakikat kaderisasi bukan seperti demikian itu, kaderisasi tidak momentum, tidak ber-orientasi pada individualistik, dan tidak emosional apalagi kader Sosial Media (Sosmed). Kader adalah orang yang selalu melakukan ijtihad untuk memperbaiki gerak organisasi dan individualnya, bukan sebaliknya seperti yang sedang kita saksikan bersama-sama seperti saat ini. Pun demikian dengan gerakan dan kontruksi pola pikir yang dibangun, harus konstruktif dan transformatif bukan hanya sekedar kritis yang apatis.

Beberapa waktu lalu, saya sempat membaca status Facebook Senior PMII Country Unitri Malang, beliau menulis yang kemudian di terbitkan ulang oleh Rumah Baca Orid dengan judul “Generasi Nasi Tumpeng dan Kue Bolu”. Betapa begitulah kenyataan kita sebagai kader PMII Country Unitri saat ini, ketika masalah itu ada di medsos, maka kita akan mudah hadir dan ikut memberikan pendapat pada kolom komentar. Ketika ada undangan makan-makan, maka dengan tanpa ragu-ragu kita akan berebut untuk hadir paling awal. Namun, kondisi itu berbeda dengan ketika kita ada undangan dalam sebuah acara diskusi, maka disitulah letak permasalahannya. Kita hanya akan perduli pada kegiatan yang sifatnya berbunyi perut dan sikap-sikap konsumtif lainnya.

Baca Juga: Surat Cinta Untuk Pak Kom

Ya.. begitulah kondisi kita saat ini. Kita sangat mudah perduli dengan masalah konsumtif yang sifatnya hanya individualistik belaka. Bahkan, beberapa tahun belakangan ada racun yang lebih menghawatirkan lagi, dengan ramai-ramainya kader dan anggota aktif PMII Country Unitri Malang yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik praktis dan rekruitmen keanggotaan partai. Mungkin bagi kalian ini hal yang biasa, tapi bagi saya ini masalah luar biasa!

Tapi tenang, itu hanya merupakan ungkapan saya sebagai kader yang juga memiliki cinta terhadap PMII Country Unitri Malang, setidaknya, saya sampaikan unek-unek ini secara terbuka. Dan tidak menutup kemungkinan jika ada yang berkenan hendak berdiskusi bersama dalam rangka berbicara kebaikan PMII Country Unitri Malang kedepan, saya tidak akan pernah menutup diri apalagi lari dari diskusi dan hanya ngurusi Nasi bungkus serta kue bolu saja. Selama masih ada kesempatan untuk melayani, maka akan saya layani sampai puas dan mengerti.

Tetap tangan terkepal dan maju kemuka, Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Thorieq. Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

*Mahasiswa Unitri Malang, Sekarang sedang aktif dan menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Internal, Pengurus Komisariat PMII Country Unitri Malang, Periode 2016-2017.