Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sulit Ukur Tingkat Minat Baca Masyarakat


Sumenep,
Rumah Baca Orid
Alat untuk mengukur tingkat minat baca masyarakat di Kabupaten Sumenep belum jelas. Selain dari penelitian, penentuan tingkat minat baca selama ini masih ditentukan ndari banyaknya kunjungan ke perpustakaan. Padahal, dua hal tersebut tidak bisa mewakili secara detail tentang minat baca masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan kepala dinas perpustakaan dan kearsipan (DPK) Kabupaten Sumenep Ferdianto, Sabtu 14 Oktober 2017. Menurut dia, selama ini pihaknya masih menggunakan data kunjungan ke perpustakaan untuk menentukan tingkat minat baca di suatu daerah.

“Kalau boleh jujur sebenarnya hal seperti itu (kunjungan dan penelitian-red) tidak efektif lagi. Termasuk penelitian yang selama ini ada. Sebab, banyak orang yang suka baca tapi tidak ke perpustakaan,” ungkapnya.

Karena itu, kata dia, program peningkatan minat baca di Kabupaten Sumenep sulit untuk dilakukan. Selama ini program peningkatan minat baca yang dilakukan DKP Sumenep kebanyakan berbentuk lomba, pegadaan buku, dan pembentukan perpustakaan. Sebab, hal seperti itu berhubungan dengan membaca.

“Misalnya lomba minat baca seperti lomba bercerita. Jadi anak harus membaca, setelah itu mereka menceritakan hasil membaca mereka,” ungkapnya.

Dia berharap, aka nada lembaga khusus yang bisa melakukan pengukuran tingkat minat baca masyarakat di Kabupaten Sumenep. (Sumber: Koran Radar Sumenep edisi Minggu 15 Oktober 2017)