Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Najwa Shihab agar Anak Gemar Membaca


Jakarta, Rumah Baca Orid

Berdasarkan data statistik dari berbagai sumber, minat baca masyarakat Indonesia tergolong masih sangat rendah. Padahal berbagai inovasi sudah diterapkan untuk mendongkrak minat baca masyarakat terhadap buku.

Duta Baca Indonesia Najwa Shihab berbagi tips untuk meningkatkan minat baca dari kalangan terdekat, yakni keluarga. Najwa mendorong para orang tua khususnya ibu, untuk menanamkan gemar membaca sejak dini.

“Anak bisa didorong dengan target membaca, misalnya sehari berapa lembar atau sebulan berapa buku,” kata Najwa, seperti dilansir detik.com, Kamis 11 Agustus 2016 lalu.

Belajar dari pengalamannya waktu kecil, Najwa mengaku sudah jatuh cinta dengan buku sejak dirinya belum mampu membaca. Sebab kala itu, setiap malam ibunya membacakan berbagai macam dongeng dari buku.

Memiliki orang tua yang gemar membaca juga membuatnya familiar dengan buku. Dinding-dinding di rumahnya banyak dipenuhi rak buku. Bahkan salah satu lokasi tujuan saat bepergian bersama keluarga adalah toko buku.

“Ayah saya kalau ngajak keluar, pasti ke toko buku. Dulu setiap hari Kamis kami pergi ke Gramedia Matraman. Jadi dibuat semacam ritual pergi mencari sesuatu yang sedang ingin diketahui,” urainya.

Bagi Najwa, tidak ada kata terlambat untuk memulai kegemaran membaca buku. Cara gampangnya adalah dengan membaca buku yang isinya sesuai dengan hobi. Maka lambat laun, membaca juga akan menjadi hobi tersendiri.

“Saya percaya, cuma perlu satu buku untuk gemar membaca buku. Buku itu sudah ditulis sejak 2.000 tahun yang lalu, jadi hampir tidak ada limitasinya. Apapun hobi kita semua, pasti sudah ada yang pernah menulisnya,” katanya.

Mengemban amanah sebagai Duta Baca Indonesia, Najwa awalnya mengaku agak ketakutan. Sebab dia tahu, minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah, bahkan terendah di Asia. Namun lambat laun, setelah berkeliling Indonesia dan bertemu dengan orang-orang yang selalu bersemangat menyalurkan buku bacaan hingga ke pelosok-pelosok daerah, semangatnya timbul kembali.

“Pengetahuan adalah investasi paling mahal. Dan paling murah mendapatkannya adalah dengan membaca,” tuturnya. (detik.com/Va)