Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ahmad Fairozi: Sistem Penyelenggaraan Pendidikan harus Dievaluasi


Sumenep, Rumah Baca Orid

Beberapa hari lalu, kejadian murid yang memukul gurunya hingga tewas di Sampang, Madura, Jawa Timur menjadi perhatian serius berbagai kalangan di seantero negeri ini. Pasalnya, hal tersebut terjadi pada institusi Pendidikan.

Ahmad Fairozi, Pendiri sekaligus Ketua Pengurus Harian Rumah Baca Indonesia (Rumah Baca ID) mengatakan sistem dalam penyelenggaraan Pendidikan harus dievaluasi total, sebab tak etis ketika kekerasan yang berujung pada kematian terjadi di institusi Pendidikan.

“Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus mulai mengevaluasi sistem dan tat acara penyelenggaraan Pendidikan,” katanya Senin, 5 Februari 2018.

Dilanjutkan Fairozi, hal itu guna meminimalisir terjadinya kembali tindak kekerasan di dunia Pendidikan. “Tentu hal tersebut untuk kebaikan dunia Pendidikan Indonesia kedepan,” ucapnya.

Fairozi menegaskan, selama ini, ketika Guru mencubit, memukul, atau memberikan teguran secara fisik bagi para siswanya, dianggap pelanggaran dan ujung-ujungnya dipolisikan.

“Hal ini harusnya dapat dilihat dari berbagai perspektif Pendidikan dan model pendidikannya seperti apa. Ketika kebalikannya, Guru yang dianiaya, itu bagaimana,” jelasnya.

Kedepan, lanjut Fairozi, mungkin penyelenggara Pendidikan dapat berkomunikasi secara intensif dengan wali siswa agar meminimalisir terjadinya angka kekerasan dalam dunia Pendidikan.

“Kedepan harus dievaluasi, tentu untuk menghindari kesalah pahaman yang berujung pada kejadian fatal, seperti penganiayaan yang berujung pada maut,” tegasnya. (Va)