Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

WHO Sebut Kecanduan Game Adalah Penyakit Mental


Jakarta, Rumah Baca Orid

Oraganisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO) tak henti-hentinya menyebut kecanduan bermain game sebagai penyakit mental. Bila sebelumnya WHO memberi istilah Gaming Disorder, maka kini WHO punya istilah lain untuk penyakit mental akibat bermain game.

Istilah terbaru ini disebut Compulsive Gaming. Oleh WHO, istilah Compulsive Gaming ini sekarang diklasifikasikan ke dalam masalah kesehatan mental terbaru.

Menurut sebagian orang, inisiatif WHO ini akan membantu mengidentifikasi mereka yang terkena dampak kecanduan game sejak dini. Dr. Henrietta Boden-Jones, juru bicara dari Royal College of Psychiatrists mengatakan bahwa ini bisa menjadi solusi bagi orangtua dalam mendidik anak.

“Kami menemukan orang tua yang putus asa, bukan hanya karena mereka melihat anak mereka putus sekolah, tetapi karena mereka melihat seluruh struktur keluarga berantakan,” ujar Boden-Jones dikutip Rumah Baca Orid seperti dilansir detikcom dari Ubergizmo, Selasa, 19 Juni 2018.

Tentu saja, sama seperti klasifikasi WHO sebelumnya, ada beberapa yang tidak setuju dengan keputusan ini. Beberapa mengklaim bahwa gerakan ini berisiko mengstigmatisasi gamer muda.

Dr. Mark Griffiths yang telah melakukan penelitian dari konsep gaming disorder selama tiga dekade terakhir pun angkat bicara. “Video game adalah seperti semacam judi non-finansial dari sudut pandang psikologis. Penjudi menggunakan uang untuk menjaga skor, sedangkan gamer menggunakan poin,” tuturnya. (detikcom/va)