Puisi Md Vicky Wardy
Rindu Menatapmu
Bagaikan peluru yang menancap di mataku
Saat kau melempar senyumanmu
Serasa aku mati sementara
Pada tatap lihai asmara
Duhai wanitaku
Telah lama ku nikmati senyumanmu
Senyuman yang selalu merekah
Di antara dua bibir manismu yang mawar
Sebab, senyum itu semanis janjimu
Dan seindah mentari di waktu pagi
Hingga wajahmu selalu bersemayam
Dalam pikiran yang tak karuan
Pada mulanya rinduku mulai menua
Menjadikan candu tanpa ada batasnya
Annuqayah, 2022
Senandung Rindu
Dalam dekap sunyi
Kau menjadikanku rembulan
Yang melanglang jagat raya tanpa gemintang
Senandung rinduku
Tak pernah alpa dalam pikiran
Hingga kini waktuku terasa hampa
Seperti koran tanpa kabar
Atmaku terbakar bara yang menganga
Rindu ini bergulat dengan rasa curiga
Entah sampai kapan aku harus menanti
Dirimu yang nyata
Perempuan dengan senyum semerbak mawar
Lelah selalu hinggap pada tubuh ini
Rindu ini tak ada habisnya
Ingin jumpa namun tak bisa
Annuqayah, 2022
*Md. Vicky Wardy, nama pena dari Roviqi, lahir di Pulau Oksigen (Giliyang), bermukim di Bilik F/05 (Sarang Pergerakan) PP. Annuqayah Lubangsa, menata proses di Komunitas PERSI, Komunitas KARANG.