Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menangkal Pengaruh Negatif Gadget pada Anak


Sumenep, Rumah Baca Orid

Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Baca Budaya Madura (KBBM) dan Komunitas Rumah Kita (KRK) menggelar lomba permainan tradisional. Lomba diadakan untuk menangkal pengaruh negatif gadget pada anak-anak.

Ulifiah, panitia lomba, menuturkan, saat ini anak-anak cenderung menyukai permainan di gadget. Terlebih, banyak aktivitas anak-anak dengan gadget tidak terkontrol orang tua.

Padahal, banyak aplikasi game di gadget bernuansa kekerasan. Sebagai manusia yang masih cenderung meniru, adegan yang muncul dalam permain kemungkinan besar akan ditiru anak-anak.

“Dampak negatif dari gadget itu yang mau kami minimalisir,” terang Ulifiah di Sumenep, Jawa Timur, Jumat 28 April 2017.

Menurut Ulifiah, anak-anak kini lebih suka bermain sendiri dengan gadgetnya. Sehingga, keakraban dengan teman menjadi renggang.

Berbeda dengan permainan tradisional yang banyak dimainkan dengan berkelompok. Permainan tradisional lebih menjunjung solidaritas dan kebersamaan. Sayang, permainan tradisional sudah banyak yang ditinggalkan.

“Permainan tradisional itu perlu dihidupkan lagi,” tegas Ulifiah.

Lomba permainan tradisional, lanjut Ulifiah, digelar terbatas. Hanya ada lima lembaga sekolah yang ikut, yaitu tiga Madrasah Ibtidaiyah dan dua Sekolah Dasar. Jenis permainan tradisional yang dilombakan, yaitu sudur dan terjun.

Sudur disebut juga Galasin atau Gobak Sodor di daerah lain. Permainan ini dimankan secara berkemlompok. Inti permainannya adalah mengadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik. Untuk meraih kemenangan, seluruh anggota kelompk harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. (Metrotvnews/Va)