Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ternyata, Penyaluran Kartu Tani di Sumenep Belum Merata


Sumenep, Rumah Baca Orid

Penyaluran Kartu Tani di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur belum merata. Hingga kini, banyak petani yang belum memiliki kartu yang diluncurkan oleh pemerintah pusat tersebut.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Kelompok Tani asal Kecamatan Ambunten Samauudin. Menurutnya, hingga saat ini, banyak petani di daerahnya yang belum memiliki kartu tani. “Banyak petani yang berada di areal Poktan kami belum memiliki kartu tani. Banyak petani yang ngeluh, karena terkesan ada pengecualian antara petani satu dengan yang lain,” katanya.

Dikatakan pihaknya, ketika belum memiliki kartu tani, hal itu berimbas pada penyaluran barang bersubsidi, seperti pupuk. “Banyak yang tidak bisa menebus pupuk, sehingga kami harus membuat kebijakan internal Poktan dengan cara menyisakan anggota yang memiliki kartu tani,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Sumenep Nurus Salam mengimbau bagi petani yang belum memiliki kartu tani untuk segera mengurusnya. Sebab, penyaluran pupuk bersubsidi mengacu pada kartu tani.

Politisi Partai Gerindra itu menyebut, inisiatif kartu tani sebagai wujud pemerintah untuk membangun sektor pertanian, meskipun fakta di bawah banyak yang belum memiliki kartu tani. “Ini harus kita koreksi bersama soal pemanfaatan kartu tani, apakah lebih efektif atau justru sebaliknya. Sebab sejauh ini, tidak sedikit masyarakat tani yang belum mendapatkan kartu itu,” jelasnya.

Hingga saat ini, petani yang belum mendapatkan kartu tani belum diketahui penyebab dasarnya. Seperti enggan berkelompok atau tidak mengetahui informasi.

Oleh karenanya, dirinya sebagai wakil rakyat di gedung parlemen akan konsultasi dengan Menteri Pertanian untuk menanyakan progres pemanfaatan kartu tani. “Apakah kartu tani adalah akhir dari sebuah proses untuk mendapat barang bersubsidi pupuk. Jika kartu tani menjadi persyaratan paten pemerintah, mestinya keberadaan kartu itu sudah bisa dirasakan manfaatnya. Jika ini tidak efektif, maka perlu mengubah pola lain,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Dispertahutbun) Sumenep, Bambang Heriyanto belum bisa memberikan keterangan terkait banyaknya petani yang belum memiliki kartu tani. Saat dihubungi melalui sambungan teleponnya tidak merespon meski nada sambungnya tersengat aktif. (koranmadura.com)