Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Menumbuhkan Semangat Membaca? Ini Caranya


Sumenep,
Rumah Baca Orid
Sadar membaca tentu akan sulit dicapai seseorang ketika dirinya tidak mendisiplinkan diri untuk mendorong kepada hal-hal positif, yakni dengan pergi ke perpustakaan dan membeli buku.

Sebab, semangat diri adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki seseorang untuk berubah. “Tanpa dorongan semangat berbenah diri, seseorang akan sulit melakukan hal positif seperti membaca buku,” ungkap H. Abd. Jalal, Ketua Majelis Pembina Rumah Baca ID di kediamannya, Jumat, 12 Oktober 2018.

Dilanjutkan Jalal, dorongan orang lain di sekitar lingkungan memang berpengaruh, tapi hal itu kembali lagi pada komitmen seseorang untuk berubah.

“Lingkungan pada dasarnya memang berperan untuk mengajak seseorang gemar membaca, tapi tingkat keberhasilannya tergantung pada seberapa jauh seseorang mau berubah. Nah, itulah komitmennya,” jelasnya.

Jalal memaparkan, di negara maju, penduduknya rata-rata menghabisnkan banyak buku untuk dibaca daripada negara berkembang. Hal itu karena faktor lingkungan yang bersahabat serta tuntutan diri untuk mempertahankan julukan sebagai negara maju.

“Jepang dan Amerika, adalah salah satu negara maju di dunia. Berdasarkan survei, penduduknya rata-rata membaca 10 judul buku per tahun. Itu artinya, dorongan lingkungan dan motivasi menjadi hal yang penting mereka pertahannkan. Apalagi dijuluki sebagai negara maju,” urainya.

Ditanya apakah Indonesia bisa seperti mereka? Jalal menyebut hal itu bisa saja terjadi. Asalkan, dorongan dan motivasi untuk beruhah telah menjadi komitmen bagi dirinya.

“Bisa. Asalkan dorongan dan motivasi jadi komitmen,” tegasnya.

Diketahui, pada masa sebelum kemerdekaan, para cendekiawan dan pendiri bangsa adalah orang yang banyak menghabiskan waktunya dengan membaca.

“Baca sejarah, tokoh-tokoh pendiri bangsa kutu buku semua,” tandasnya. (va)